24 September 2016

Desain Komunikasi Visual


Media komunikasi visual dibutuhkan oleh hampir semua instansi baik swasta maupun negeri sebagai alat untuk mempromosikan atau menginformasikan semua program atau produknya yang berupa barang atau jasa, yang bertujuan komersial maupun non komersial. Media komunikasi visual biasanya dipesan oleh instansi yang bersangkutan kepada desainer komunikasi visual dan tidak jarang sebuah insatansi sudah memiliki sendiri desainernya.


Pengertian Desain

Desain adalah perencanaan atau sebuah ide yang akan dituangkan dalam suatu bentuk. Menurut Poerwadarminta dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia disebutkan bahwa komunikasi adalah pengiriman dan penerimaan pesan atau berita antara dua orang atau lebih sehingga pesan yang dimaksud dapat dipahami.Sedangan visual merupakan penerangan dengan menggunakan gambar, tulisan yang dapat dilihat dengan indra visual/ pengelihatan.



Desain komunikasi visual


Jadi, dapat disimpulkan bahwa desain komunikasi visual merupakan perencanaan atau sebuah ide yang akan ditampilkan dalam bentuk gambar, tulisan yang bisa dinikmati dengan indra visual/pengelihatan.


Desain Komunikasi Visual dapat dikatakan pula sebagai seni menyampaikan pesan ( arts of commmunication ) dengan menggunakan bahasa rupa ( visual language ) yang disampaikan melalui media berupa desain yang bertujuan menginformasikan, mempengaruhi hingga merubah perilaku target audience sesuai dengan tujuan yang ingin diwujudkan. Sedang Bahasa rupa yang dipakai berbentuk grafis, tanda, simbol, ilustrasi gambar/foto, tipografi/huruf dan sebagainya.
Dalam perkembangannya, desain komunikasi visual mempunyai tiga fungsi dasar, yaitu sebagai sarana identifikasi, sebagai sarana informasi dan instruksi, dan yang terakhir sebagai sarana presentasi dan promosi.
  1. Desain Komunikasi Visual sebagai sarana identifikasi

    Desain komunikasi visual

    Fungsi dasar yang utama dari desain komunikasi visual adalah sebagai sarana identifikasi. Identitas seseorang dapat mengatakan tentang siapa orang itu, atau dari mana asalnya. Demikian juga dengan suatu benda atau produk, jika mempunyai identitas akan dapat mencerminkan kualitas produk itu dan mudah dikenali, baik oleh produsennya maupun konsumennya. Kita akan lebih mudah membeli minyak goreng dengan menyebutkan merek X ukuran Y liter daripada hanya mengatakan membeli minyak goreng saja. Atau kita akan membeli minyak goreng merek X karena logonya berkesan bening, bersih, dan “sehat”.

  2. Desain Komunikasi Visual sebagai sarana informasi dan instruksi

    Desain komunikasi visual

    Sebagai sarana informasi dan instruksi, desain komunikasi visual bertujuan menunjukkan hubungan antara suatu hal dengan hal yang lain dalam petunjuk, arah, posisi dan skala. contohnya peta, diagram, simbol dan penunjuk arah. Informasi akan berguna apabila dikomunikasikan kepada orang yang tepat, pada waktu dan tempat yang tepat, dalam bentuk yang dapat dimengerti, dan dipresentasikan secara logis dan konsisten. Simbol-simbol yang kita jumpai sehari-hari seperti tanda dan rambu lalu lintas, simbol-simbol di tempat-tempat umum seperti telepon umum, toilet, restoran dan lain-lain harus bersifat informatif dan komunikatif, dapat dibaca dan dimengerti oleh orang dari berbagai latar belakang dan kalangan. Inilah sekali lagi salah satu alasan mengapa desain komunikasi visual harus bersifat universal.

  3. Desain Komunikasi Visual sebagai sarana presentasi dan promosi

    Desain komunikasi visual
    Tujuan dari desain komunikasi visual sebagai sarana presentasi dan promosi adalah untuk menyampaikan pesan, mendapatkan perhatian (atensi) dari mata (secara visual) dan membuat pesan tersebut dapat diingat; contohnya poster. Penggunaan gambar dan kata-kata yang diperlukan sangat sedikit, mempunyai satu makna dan mengesankan. Umumnya, untuk mencapai tujuan ini, maka gambar dan kata-kata yang digunakan bersifat persuasif dan menarik, karena tujuan akhirnya adalah menjual suatu produk atau jasa.

Ada 3 hal penting yang perlu diperhatikan dalam Desain Komunikasi Visual yaitu :
  • Elemen – elemen DKV
  • Unsur-Unsur DKV
  • Prinsip- prinsip DKV


Elemen – Elemen Desain Komunikasi Visual ( DKV )

Elemen-elemen dari desain komunikasi visual pada dasarnya adalah tipografi, ilustrasi, dan simbolisme. Namun, seiring dengan perkembangan teknologi dan penggunaan media elemen – elemen tersebut dapat berkembang.

Berikut ini merupakan elemen- elemen desain komunikasi visual :

  1. Tata letak Perwajahan (Layout)
    Desain komunikasi visual
    Layout adalah merupakan pengaturan yang dilakukan pada buku, majalah, atau bentuk publikasi yang lain, sehingga teks dan ilustrasi sesuai dengan bentuk yang diharapkan. Layout juga meliputi semua bentuk penempatan dan pengaturan untuk catatan tepi, pemberian gambar, penempatan garis tepi, penempatan ukuran dan bentuk ilustrasi.
  2. Tipografi

    Desain komunikasi visual
    Tipografi merupakan seni memilih huruf, dari ratusan jumlah rancangan atau desain jenis huruf yang tersedia, menggabungkannya dengan huruf yang berbeda, menggabungkan sejumlah kata yang sesuai dengan ruang yang tersedia, dan menandai naskah untuk proses typesetting, mengguankan ketebalandan ukuran huruf yang berbeda. Tipografi yang baik mengarah kepada keterbacaan dan kemenarikan, dan desain huruf tertentu dapat menciptakan gaya dan karakter atau menjadi karakteristik subjek yang diiklankan.
  3. Ilustrasi

    Desain komunikasi visual
    Ilustrasi dalam karya desain komunikasi visual dibagi menjadi dua, yaitu ilustrasi yang dihasilkan dengan tangan atau gambar dan ilustrasi yang dihasilkan oleh kamera atau fotografi. Ilustrasi dapat mengungkapkan sesuatu secara lebih cepat dan lebih efektif dari pada teks. Ilustrasi digunakan untuk membantu mengkomunikasikan pesan dengan tepat dan cepat serta mempertegas sebagai terjemahan dari sebuah judul, sehingga bisa membentuk suatu suasana penuh emosi dari gagasan seakan-akan nyata. Dengan ilustrasi, maka pesan menjadi lebih berkesan, karena pembaca akan lebih mudah mengingat gambar daripada kata-kata.
  4. Simbolisme

    Desain komunikasi visual
    Simbolisme sangat efektif digunakan sebagai sarana informasi untuk menjembatani perbedaan bahasa yang digunakan karena sifatnya yang universal dibanding kata-kata atau bahasa.
  5. Warna

    Desain komunikasi visual

    Warna merupakan elemen penting yang dapat mempengaruhi sebuah desain. Pemilihan warna dan pengolahan atau penggabungan satu dengan yang lainnya akan dapat memberikan suatu kesan atau image yang khas dan memiliki karakter yang unik, karena setiap warna memilki sifat yang berbeda-beda.
  6. Animasi

    Desain komunikasi visual
    Penggunaan animasi dalam sebuah desain multimedia dapat menjadikan tampilan menjadi lebih menarik dan dinamis. Pemilihan jenis animasi yang digunakan bergantung pada kebutuhannya sehingga desain yang dihasilkan dapat lebih efektif dan efisien. Berdasarkan teknik pembuatannya, animasi dibagi menjadi dua, yaitu Animasi dua dimensi (2D), adalah animasi yang datar (flat), dimana desain tersebut berlaku pada karakter maupun warnanya. Animasi tiga dimensi (3D), adalah karakter yang dibuat dapat dilihat dari berbagai sudut pandang dan berdimensi ruang.

  7. Suara

    Desain komunikasi visual

    Suara merupakan elemen pendukung yang digunakan untuk lebih menghidupkan suasana interaksi. Pada multimedia interaksi, suara dibedakan menjadi dua yaitu suara utama dan suara pendukung. Suara utama adalah suara yang mengiringi pengguna selama interaksi berlangsung. Suara pendukung merupakan suara yang terdapat pada tombol-tombol.


Unsur – Unsur Desain Komunikasi Visual ( DKV )

Unsur – unsur dalam desain komunikasi visual merupakan bahan atau komponen – komponen yang saling berkaitan satu sama lain dalam membangun atau membuat suatu desain.
Unsur – unsur dari desain komunikasi visual diantaranya adalah :

  1. Bentuk (Shape)

    Benda apa saja di alam ini, juga karya seni/ desain tentu mempunyai bentuk (form). Bentuk ini betul-betul mencerminkan kondisi fisik dari suatu objek. Seperti gambar manusia secara detil, hewan atau benda lainnya.
  2. Garis (Line)
    Sebuah garis adalah unsur desain yang menghubungkan antara satu titik poin dengan titik poin yang lain sehingga bisa berbentuk gambar garis lengkung (curve) atau lurus (straight). Garis adalah unsur dasar untuk membangun bentuk atau konstruksi desain. Di dalam dunia komunikasi visual seringkali kita menggunakan dotted line, solid line, dan garis putus-putus. (Sanyoto, 2009: 85)
  3. Warna  (Color)
    Warna merupakan fenomena getaran/ gelombang yang diterima indra penglihatan. Warna dapat didefinikan secara objektif/ fisik sebagai cahaya yang dipancarkan, atau secara subjektif/ psikologis sebagai bagian dari pengalaman indra penglihatan.
  4. Ukuran (Size)
    Setiap bentuk (titik, garis, bidang, gempal) tentu memiliki ukuran, bisa besar, kecil, panjang, pendek tinggi, rendah. Ukuran-ukuran ini bukan dimaksudkan dengan besaran sentimeter atau meter, tetapi ukuran yang bersifat nisbi. Nisbi artinya ukuran tersebut tidak mempunyai nilai mutlak atau tetap, yakni bersifat relatif atau tergantung pada area dimana bentuk tersebut berada.
  5. Tekstur (Texture)
    Setiap bentuk atau benda apa saja di alam ini termasuk karya seni mesti memiliki permukaan atau raut. Setiap permukaan atau raut memiliki nilai atau ciri khas. Nilai atau ciri khas permukaan tersebut dapat kasar, halus, polos, bermotif/ bercorak, mengkilat, buram, licin, keras, lunak, dan sebagainya.
  6. Ruang (Space)
    Ruang merupakan unsur rupa yang mesti ada, karena ruang merupakan tempat bentuk-bentuk berada (exist). Dengan kata lain bahwa setiap bentuk pasti menempati ruang. Dikarenakan suatu bentuk dapat dua dimensi atau tiga dimensi, maka ruang pun meliputi ruang dua dimensi (dwimatra) dan ruang tiga dimensi (trimatra).
  7. Arah (Direction)
    Setiap bentuk (garis, bidang, atau gempal) dalam ruang tentu mempunyai arah terkecuali bentuk raut lingkaran dan bola. Arah bisa horizontal, vertikal, diagonal atau miring ke dalam membentuk sudut dengan tafril.


Prinsip - Prinsip Desain Komunikasi Visual ( DKV )

Prinsip-prinsip dari desain komunikasi visual sebenarnya memiliki acuan pada seni rupa pada umumnya karena terkait dengan suatu estetika pada seni itu sendiri yang terdiri dari 5 bagian yaitu :

  1. Kesatuan (Unity)
    Kesatuan merupakan salah satu prinsip dasar tata rupa yang sangat penting. Tidak adanya kesatuan dalam sebuah karya rupa akan membuat karya tersebut terlihat cerai-berai, kacau-balau yang mengakibatkan karya tersebut tidak nyaman dipandang.
  2. Keseimbangan (Balance)
    Dalam bidang seni keseimbangan ini tidak dapat diukur tapi dapat dirasakan, yaitu suatu keadaan dimana semua bagian dalam sebuah karya tidak ada yang saling membebani.
  3. Proporsi (Proportion)
    Proporsi termasuk prinsip dasar tata rupa untuk memperoleh keserasian. Untuk memperoleh keserasian dalam sebuah karya diperlukan perbandingan – perbandingan yang tepat. Pada dasarnya proporsi adalah perbandingan matematis dalam sebuah bidang.
  4. Irama (Rhythm)
    Irama adalah pengulangan gerak yang teratur dan terus menerus. Prinsip irama sesungguhnya adalah hubungan pengulangan dari bentuk –bentuk unsur rupa.
  5. Dominasi (Domination)
    Dominasi merupakan salah satu prinsip dasar tata rupa yang harus ada dalam karya seni dan deisan. Dominasi mempunyai bebrapa tujuan yaitu untuk menarik perhatian dan menghilangkan kebosanan.



DAFTAR PUSTAKA

·         Rakhmat Supriyono.2010.Desain Komunikasi Visual-Teori dan Aplikasi.Yogyakarta. C.V ANDI OFFSET.

·         Yusuf, Muhammad. 2015. Unsur – Unsur Desain Komunikasi Visual. https://sangdes.blogspot.co.id. Diakses pada 23 September 2016.

·         Wahyuni, Tyas. 2015. Elemen elemen Desain Komunikasi Visual. https://tyasinblog.blogspot.co.id. Diakses pada 23 September 2016.

·         Supriyono, Rakhmat. 2010. Desain Komunikasi Visual-Teori dan Aplikasi. Yogyakarta. C.V ANDI OFFSET.

·         Negara, I Nengah Sudika. 2013. Tipografi dan Warna dalam desain komunikasi visual ditinjau dari aspek kenyamanan visual.



0 komentar:

Posting Komentar

 

My university

Blogroll